Interview kerja mungkin
merupakan salah satu momen yang cukup menegangkan bagi beberapa orang. Tak
heran jika para pelamar potensial sering mengalami kegugupan sehingga terlihat
kikuk ketika menghadapi perekrut. Sikap tersebut memang wajar terjadi namun
jika Anda lebih percaya diri, kemungkinan mendapat pekerjaaan bisa menjadi
lebih tinggi. Agar Anda dapat lebih menguasai keadaan saat wawancara kerja,
tunjukanlah enam gestur berikut ini yang dikutip dari BBC:
1. Jabatan Tangan
Jika ingin 'mengambil hati' perekrut, Anda bisa memulainya dari berjabat tangan. Bersalaman adalah hal pertama yang biasanya dilakukan antara perekrut dengan pelamar, untuk itu buatlah impresi yang berkesan. Menurut ahli karir Susan Bearry, jabat tangan yang dingin harus dihindari. Menurutnya tangan yang kering serta hangat mencerminkan kepercayaan diri. Sementara tangan nan dingin dan lembab sangat membuat ilfil.
"Ketika Anda sampai ke tempat wawancara lebih awal, pergilah ke kamar mandi dan hangatkan tangan. Baik dengan mencucinya dengan air hangat atau mengeringkannya di hand dyer. Studi psikologi menunjukkan bahwa menggenggam segelas gelas kopi juga bisa membuat seseorang merasa lebih positif kepada lawan bicaranya," ujar Susan.
Selain itu, hindari pula penggunaan gerakan tangan yang berlebihan selama diskusi dengan perekrut. Melinda Edwards juga mengatakan jika menyilangkan tangan adalah sesuatu yang terlarang. Hal tersebut dapat mencerminkan bahwa Anda tidak mau bersikap terbuka dan tidak mau mengerti.
2. Ikuti Gerakan Tubuh Perekrut
Teknik ini sudah sering dipraktekkan oleh banyak pihak untuk mengambil hati seseorang. Dengan mengikuti gerakan, nada suara, gestur, atau ritme bernafas, Anda seperti mengatakan 'Hai, kita memiliki yang sifat yang sama. Kita serupa. Anda bisa mempercayai saya.'
Namun dalam meniru gerak-gerik pewawancara jangan pula terlalu jelas. Zambelli Sylar Federico pun memberi contoh 'mirorring' yang pantas. "Ketika dia menggaruk hidung dengan tangan kiri, sentuhlah wajah Anda dengan tangan kanan. Saat dia mengangkat kaki kanan, Anda angkat kaki kiri. Setelah Anda sudah merasa pede dengan mengikuti gestur, kemudian tirulah nada suara," ujar Zambelli.
3. Atur Pernapasan
Saat merasa gugup, ritme pernapasan bisa menjadi lebih cepat. Sebagian perekrut yang berpengalaman atau menyukai meditasi akan mengetahui hal tersebut. Untuk itu, perhatikan juga cara bernapas Anda. Jika bisa, hindari bernafas secara pendek dan cepat yang bisa menggambarkan kegugupan. Hal tersebut juga dapat membuat pewawancara jadi ikut kikuk
1. Jabatan Tangan
Jika ingin 'mengambil hati' perekrut, Anda bisa memulainya dari berjabat tangan. Bersalaman adalah hal pertama yang biasanya dilakukan antara perekrut dengan pelamar, untuk itu buatlah impresi yang berkesan. Menurut ahli karir Susan Bearry, jabat tangan yang dingin harus dihindari. Menurutnya tangan yang kering serta hangat mencerminkan kepercayaan diri. Sementara tangan nan dingin dan lembab sangat membuat ilfil.
"Ketika Anda sampai ke tempat wawancara lebih awal, pergilah ke kamar mandi dan hangatkan tangan. Baik dengan mencucinya dengan air hangat atau mengeringkannya di hand dyer. Studi psikologi menunjukkan bahwa menggenggam segelas gelas kopi juga bisa membuat seseorang merasa lebih positif kepada lawan bicaranya," ujar Susan.
Selain itu, hindari pula penggunaan gerakan tangan yang berlebihan selama diskusi dengan perekrut. Melinda Edwards juga mengatakan jika menyilangkan tangan adalah sesuatu yang terlarang. Hal tersebut dapat mencerminkan bahwa Anda tidak mau bersikap terbuka dan tidak mau mengerti.
2. Ikuti Gerakan Tubuh Perekrut
Teknik ini sudah sering dipraktekkan oleh banyak pihak untuk mengambil hati seseorang. Dengan mengikuti gerakan, nada suara, gestur, atau ritme bernafas, Anda seperti mengatakan 'Hai, kita memiliki yang sifat yang sama. Kita serupa. Anda bisa mempercayai saya.'
Namun dalam meniru gerak-gerik pewawancara jangan pula terlalu jelas. Zambelli Sylar Federico pun memberi contoh 'mirorring' yang pantas. "Ketika dia menggaruk hidung dengan tangan kiri, sentuhlah wajah Anda dengan tangan kanan. Saat dia mengangkat kaki kanan, Anda angkat kaki kiri. Setelah Anda sudah merasa pede dengan mengikuti gestur, kemudian tirulah nada suara," ujar Zambelli.
3. Atur Pernapasan
Saat merasa gugup, ritme pernapasan bisa menjadi lebih cepat. Sebagian perekrut yang berpengalaman atau menyukai meditasi akan mengetahui hal tersebut. Untuk itu, perhatikan juga cara bernapas Anda. Jika bisa, hindari bernafas secara pendek dan cepat yang bisa menggambarkan kegugupan. Hal tersebut juga dapat membuat pewawancara jadi ikut kikuk
4. Jangan
Pede Berlebihan
Sikap percaya diri memang dibutuhkan dalam sesi wawancara kerja. Namun berhati-hatilah agar tidak terlihat terlalu berkesan congkak. Psikoterapis John Sannicandro pun menyarankan agar Anda melatih cara duduk, berdiri, serta berjalan sebelumnya. Selalulah tersenyum, bersikap sopan, dan menjaga kontak mata dengan pewawancara. Hindari kesan gelisah yang akan membuat perekrut juga merasa tidak nyaman.
5. Dengarkan dengan Seksama
Sebagian perekrut memiliki gaya bicara yang panjang lebar atau terlalu cepat. Jika hal tersebut terjadi, simaklah dengan baik-baik apa yang dikatakannya. Bila kurang mengerti atau merasa ada yang terlewat sebaiknya tanyakan ulang saja. Jangan sampai Anda terkesan tidak suka mendengarkan. Ketika ia berbicara, jaga pula gestur tubuh Anda dengan tidak membiarkan mulut terbuka.
6. Perhatian Ekspresi Wajah
Ketika berhadapan dengan seseorang yang penting pasti Anda akan memperhatikan ekspresi wajahnya, termasuk saat interview kerja. Hal yang sama sebenarnya juga dilakukan oleh perekrut. Untuk itu, jagalah raut muka Anda agar tetap terlihat tenang serta tidak mencolok sehingga pewawancara tidak mencurigai sesuatu atau salah menangkap kesan.
Shino San mengatakan jika pewawancara terlihat tidak tertarik dengan apa yang Anda katakan, kurangilah cerita-cerita Anda tentang hal tersebut meski menurut Anda itu bagus. Sebaliknya, jika perekrut tampak tertarik, bicaralah lebih lantang serta eksplor lebih banyak.
Sikap percaya diri memang dibutuhkan dalam sesi wawancara kerja. Namun berhati-hatilah agar tidak terlihat terlalu berkesan congkak. Psikoterapis John Sannicandro pun menyarankan agar Anda melatih cara duduk, berdiri, serta berjalan sebelumnya. Selalulah tersenyum, bersikap sopan, dan menjaga kontak mata dengan pewawancara. Hindari kesan gelisah yang akan membuat perekrut juga merasa tidak nyaman.
5. Dengarkan dengan Seksama
Sebagian perekrut memiliki gaya bicara yang panjang lebar atau terlalu cepat. Jika hal tersebut terjadi, simaklah dengan baik-baik apa yang dikatakannya. Bila kurang mengerti atau merasa ada yang terlewat sebaiknya tanyakan ulang saja. Jangan sampai Anda terkesan tidak suka mendengarkan. Ketika ia berbicara, jaga pula gestur tubuh Anda dengan tidak membiarkan mulut terbuka.
6. Perhatian Ekspresi Wajah
Ketika berhadapan dengan seseorang yang penting pasti Anda akan memperhatikan ekspresi wajahnya, termasuk saat interview kerja. Hal yang sama sebenarnya juga dilakukan oleh perekrut. Untuk itu, jagalah raut muka Anda agar tetap terlihat tenang serta tidak mencolok sehingga pewawancara tidak mencurigai sesuatu atau salah menangkap kesan.
Shino San mengatakan jika pewawancara terlihat tidak tertarik dengan apa yang Anda katakan, kurangilah cerita-cerita Anda tentang hal tersebut meski menurut Anda itu bagus. Sebaliknya, jika perekrut tampak tertarik, bicaralah lebih lantang serta eksplor lebih banyak.
Sumber : wolipop.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar